Aku yang tak paham olehmu

sesaat  pesan perpisahan dari kamu, aku bingung mau balas apa. akan tapi ada sedikit masukan buat kamu.  mulailah aku tulis lewat laptop kecil mungil ini,

maaf sekali lagi maaf, bila nanti kata ini menyinggungmu

maaf bila ini , akan membuatmu terus berpikir aneh tentangku

mulai ku buka lebaran baru di word, kurangkai kata demi kata pesan buat kamu.

jujur dari bulan-bulan yang lalu aku memperhatikan mu, dan engkau seakan mendekati salah satu temanku. itu kan tidak boleh dalam aqidah. sekali lagi kamu adalah orang hanif, yang bisa membedakan apa itu yang boleh dan mana yang tidak boleh.

akan tetapi engkau kelewat batas, atas dasar itulah aku berani menulis pesan ini untukmu. engkau selalu menjadi buah bibir cerita dari temanku, teman-teman menanyakan . apa sih yang terjadi dalam diri kamu.

argh.. aku harus jawab bagaimana ke meraka, padahal aku juga tak begitu paham tentang kamu.

sempat aku nyletuk kepada temanku, tanyakan langsung pada dia. aku juga tidak tahu.

kata kakakku engkau seorang baik akhlaknya,

tapi gerak-gerik darimu yang aku lihat belakangan ini, kau berbeda dari yang aku kenal. kalau engkau berani suka sama orang, janganlah engkau dekati dengan kata-kata mu. seriuslah menemui orang tuanya, maka itu lah yang seharusnya.

sekali lagi aku minta maaf, akan kesan ini padamu.

karena engkau sendiri yang memaksa, dan aku berkata apa adanya.

terima kasih