Sebegitu dekatnya

"jarak antara masalah dan jalan keluarnya adalah jarak antara kepala dan tempat sujudmu"

yah.. itulah makna yang bisa aku ambil dalam salah satu perjalanan hidupku.
saat dimana aku berada titik yang memusingkan aku, apakah itu ?

iyah manajemen waktu aku, yang sangat kacau.. #astaghfirullah
aku punya azzam untuk bisa hafalkan minimal 5 ayat dalam sehari.
iya..padahal cuma 5 ayat dalam sehari.. seakan nda punya waktu untuk menghafalkan lebih

kerumitan dalam pikiranku ini coba aku renungkan dimalam hari, setiap perjalanan pulang menuju rumah. waktu mana yang bisa aku sisipkan untuk nambah hafalan qur'an

pernah sempat aku berpikir, susah amat ya ngafalin qur'an.
apalagi disaat aku ngafalin salah satu surat di juz 29, surat ini susah banget dihafalinnya..
piye ya.. sempat frustasi,

pikiran kacau itu semalam sebelum besoknya aku kudu setoran 5 ayat baru lagi,

aku cuma bisa nambah hafalan diwaktu bangun sholat malam sampai subuh, selepas itu subuh setoran.
ya bisa dibilang dalam rentang waktu 30- 45 menit saja , aku berusaha menambah hafalanku dalam sehari. padahal satu hari 24 jam brooo.. #istighfar
okeh kumulai nambah hafalan pada malam itu, susah sekali.. sering sekali salah bila ketemu diakhir ayat. soalnya akhir ayat nadanya hampir sama semua.. berakhiran huruf ya.. ya semua.
walo belum hafal2 5 ayat tambahan itu, yo wislah ku beranikan untuk setoran..

#saat setoran
betul sekali aku kesulitan, dalam setiap akhir ayat..
setelah selesai setoran..
aku bilang sama ustadz , kalo kali ini susah banget ustadz.. kata-katanya hampir sama.

sang ustadz menjawab, " iya benar mad, surat ini memang susah mad.. pokokke juz 29 dan juz 16 ,itu agak susah hafalinnya.. soale setiap huruf diakhir ayat hampir sama. "
" sing penting semangat, oh iya kamu ngapalin kapan saja mad? "

" saya bisanya, cuma pas bangun malam sampai subuh pak, yang lainnya nda bisa fokus "
karena selepas subuh aku langsung nge-ODOJ dan kadang ngajarin adik pelajaran sekolah, nyimak adik tilawah al qur'an , setelah itu belikan sayur buat keluarga, bersiap-siap untuk berangkat kesolo, siang harinya muroja'ah, pulang dari solo, ngelesin. kadang ikud kajian juga. mungkin pulang ke rumah jam 21.00 , selepas itu palingan nyelesain odoj , kalo engga ya mainan laptop.. ndesain.. terus tidur.

tapi selepas diceritain pak ustadz, tentang orang-orang yang gigih berjuang hafalin al qur'an itu, pokoke memaksimalkan waktu yang ada, dan terus berprasangka baik kepada Allah.

misalkan saja : hari ini, tidak keluar atau tidak sedang ada kegiatan... ya itu mungkin kesempatan yang Allah berikan untuk nambah hafalan kita ..

oh iya..ya , baru tersadarkan kembali. selepas pulang dari setoran itu.. mulai ku buat rencana, waktu selang..luang mana saja yang bisa aku ambil buat nambah hafalan atau setoran hafalan

dan aku mencoba tanya pada orang-orang yang juga sedang semangat hafalin qur'an

"fa, kamu ngafalin qur'an diwaktu apa saja "

"kalo saya mas, biasanya pas bangun tahajud malam , sampai subuh, terus ba'da subuh dilanjutkan .Itu kalo hafalan baru, kalo murojaah kapanpun saya mau "

" hiks.. kalo aku, cuma bisa pas bangun malam sampai subuh saja "

" ya , nda papa mas.. dimaksimalin waktunya itu "

"okey, semoga istiqomah "

dan diakhir yang ingin aku sampaikan, ialah.. disaat kepenatan, kerumitan kita berpikir.. sebenarnya Allah sudah memberikan kita jalan kemudahan (sebegitu dekatnya)..lewat perantara-perantara yang nda tahu arah datangnya. #husnudzon kepada Allah itu penting.

OKAY.. siapp
#Allah dulu,lagi dan terus

@rahmadsetiawan1
@rahmad_didikansubuh